Anggota kerajaan Arab Saudi diam-diam menggelar sebuah pesta Halloween
akhir tahun lalu di sebuah villa yang dijaga ketat aparat keamanan.
Banyak minuman keras dan wanita dalam pesta itu.
Demikian
isi memo diplomatik dari Kedutaan Besar AS di Jeddah kepada Departemen
Luar Negeri di Washington, yang dipublikasikan di laman WikiLeaks, yang
dipantau harian The Guardian.
"Alkohol,
yang dilarang keras oleh hukum Saudi dan adat setempat, namun terlihat
berlimpah ruah di bar area pesta. Bartender asal Filipina yang mereka
sewa meracik cocktail punch dengan sadiqi, minuman keras lokal," tulis
memo itu.
"Berdasarkan pengamatan sejumlah tamu wanita juga adalah pekerja malam."
Konsuler
Amerika Serikat di Jeddah, Martin Quinn, mengatakan, "Meskipun tidak
menyaksikan langsung, penggunaan minuman yang dilarang lumrah di
lingkungan sosial mereka."
Pesta
semacam itu sangat terjaga kerahasiaannya. Dengan penjagaan superketat,
hanya mereka dari kalangan kerajaan dan superkaya yang bisa bergabung.
Mayoritas pangeran di Arab juga umumnya memiliki bodyguard sewaan dari
Nigeria atau sejumlah negara di Afrika.
Dalam
sebuah pesta biasanya dihadiri lebih 150 laki-laki dan perempuan, yang
mayoritas usia 20-an dan 30-an. Mereka masuk melalui penjagaan ekstra
ketat. "Mirip sebuah klub malam di luar kerajaan: banyak alkohol,
pasangan muda menari, seorang DJ, dan tamu berkostum pesta."
0 komentar:
Posting Komentar